Translate

Jumat, 29 Maret 2013

Identifikasi problem SDM Nasional dan kualitas SDM kita dibandingkan negara yang lain di Asia_jilid 7


B. Index Pembangunan SDM Indonesia Underdog di ASEAN, Urutan 111 Dunia

                 Badan Dunia untuk Program Pembangunan (UNDP) menempatkan Indonesia pada urutan ke-111 dari 182 negara dalam perkembangan indeks pembangunan manusia (human development index/HDI). Peringkat tersebut lebih rendah di banding kebanyakan negara lain di Asia Tenggara.
Demikian terungkap dalam Laporan Pembangunan Manusia 2009 yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (5/10). ”Dari laporan terbaru data 2007, Indonesia menempati posisi 111 dari 182 negara. Indeks pembangunan manusia RI memiliki nilai 0,734, berada pada range pengembangan medium,” ujar Kepala Tim Unit Pemerintahan Demokrasi UNDP Rizal Malik dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (5/10).
Rizal menjelaskan, peringkat tersebut menurun dibandingkan data sebelumnya yaitu pada posisi 109 dari 179 negara dengan angka indek 0,726. Perubahan tersebut karena adanya revisi data yang diperbarui oleh UNDP, sebelumnya tiga negara belum ditambahkan ke dalam penilaian. Ketiga negara itu adalah Afghanistan, Andorra, dan Liechtenstein.

                      “Perubahan dari indeks ini disebabkan adanya revisi data dengan ditambahkannya tiga negara ini. Sebagai hasilnya, kebanyakan ranking negara-negara berubah dengan penambahan ini. Andora dan Liechtenstein yang dua-duanya menempati urutan 30 negara terbaik dalam HDI,” jelasnya.
Rizal menjelaskan, salah satu hal yang dinilai dalam HDI adalah kualitas hidup manusia dalam suatu negara.
                        Kualitas hidup manusia di Indonesia menurut UNDP masih lebih rendah di banding negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Singapura, misalnya berada di ranking 23 (HDI 0,944), Brunei Darussalam ranking 30 (HDI 0,920), dan Malaysia ranking 66 (HDI 0,829). Sementara Thailand berada pada ranking 86 (HDI 0,783), dan Filipina ranking 105 (HDI 0,751). ”Ranking HDI Indonesia masih lebih baik dari Vietnam dan Laos yang berada pada ranking 116 dan 133,”ujardia. Rizal menjelaskan, HDI Indonesia 0,734 merupakan angka indeks di bawah rata-rata untuk kawasan Asia Timur. Namun, untuk Asia Pasifik, pencapaian itu sudah di atas rata-rata sebesar 0,686, sehingga HDI Indonesia dikategorikan pada posisimedium.

                          ”Kualitas kehidupan manusia dalam suatu negara diukur dari besarnya pendapatan nasional bruto (GDP) dan daya beli masyarakat yang dinyatakan dalam dolar. Di samping itu juga dipengaruhi oleh ekspektasi hidup dan tingkat kelahiran dan tingkat kemelekan huruf,” tutur Rizal.
EnamPilar. Dalam laporan itu, UNDP menawarkan enam pilar untuk memaksimalkan dampak pembangunan manusia dari migrasi buruh baik internal maupun eksternal (lintas batas negara). Keenam pilar tersebut meliputi meliberalisasi dan menyederhanakan jalur-jalur resmi yang memungkinkan buruh tidak terampil untuk mencari kerja di luar negeri, dan menjamin hak-hak dasar untuk para migran.
                      
                     Hal lainnya adalah dengan mengurangi biaya transaksi terkait dengan migrasi, memperbaiki keluaran bagi migran dan komunitas tempat tujuan. ”Itu juga untuk memungkinkan manfaat dan mobilitas internal serta menjadikan mobilitas bagian integral dari strategi pembangunan nasional,” tutur Rizal.
Menurut laporan UNDP, migrasi baik internal maupun eksternal memberi kontribusi yang signifikan baik berupa keuntungan maupun masalah bagi tempat yang dituju. migran meningkatan kegiatan ekonomi, tanpa atau dengan sedikit mengakibatkan kerugian terhadap penduduk lokal. (InvestorDaily)

Sumber:
Wednesday, October 7, 2009 at 12:37pm
http://ruanghati.com/2009/10/06/memprihatikan-index-pembangunan-sdm-indonesia-underdog-di-asean-urutan-111-dunia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar